Senin, 17 September 2012

Sebut AKU, PENANTANG

Emosi yang berkecamuk di hati sudah mereda..dan setidaknya kuku-kuku panjang ini telat dipangkas,tiada hasrat tersisa untuk mengoyak.

Salahkan aku,karena aku memang salah.
Jangan salahkan aku, karena bukan aku saja yang tidak punya RASA

Suatu masa saat lembaran elektronik ini kutulis dengan penuh perasaan "mature" tampaknya hanya fiktif belaka.
Yup,penulis itu tidak sedang ingin dewasa nampaknya untuk saat ini. Memanjakan emosi boleh saja satu dua kali..ya untuk saat ini, penulis itu sedang pada puncak menara merah bertanduk hitam dan berkobaran api.

"Sudah sering kukatakan toh!!!"
"Kenapa kalian nggak paham juga???kenapa masih diulang??"
"Kenapa kalian tidak memirikan perasaan orang lain?"

Bukan "kalian" atau "mereka", namun KAMU, ULAR!!
Entah sudah berapa tahun aku membencimu, entah berapa tahun harus aku bermuka manis layaknya buah beri...
Aku mungkin cemburu, kau telah berhasil merebut teman-temanku. Membuat mereka nyaman didekapmu.
Aku hanya curut kecil yang linglung dan hampir kena tabrak mobil karena terlalu sembarangan menyeberang jalan.

Aku cemburu, asal kau tau.
Berbeda akhirnya, bila manusia sepertimu tidak berperilaku seperti perilaku yang kau punya saat ini.
"KAMU SOK!"
You know? Kamu terlalu sok dalam segala hal sehingga terkadang aku harus bermuka tajam setajam durian montong dalam menghadapi bualan - sayur terong yang udah dua hari nggak dpanasin -mu.

Aku tidak pernah takut punya musuh, kalau musuhnya kamu.
Tapi aku sudah membuktikan dengan berlebihan kalau aku takut kehilangan temanku.
Takut doktrin bodohmu melekat erat di kepala mereka.

Aku pemicu konflik? JELAS!
Aku penantang? ups, tunggu dulu karena terkadang aku akan diam dan membiarkan kamu terpersok dalam kebodohanmu lebih dalam..
Dengan kata lain, aku adalah seorang PENJAHAT disini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar