Ekonomi diartikan oleh sebagian orang awam sebagai
segala urusan yang berhubungan dengan uang. Pemikiran tersebut memang tidak
salah, secara global ekonomi memang mengurusi masalah keuangan. Namun
pengertian ekonomi menurut saya adalah ekonomi merupakan suatu cabang ilmu sosial
yang didalamnya terdapat penjelasan mengenai persebaran arus produksi,
distribusi, dan konsumsi. Dari pengertian tersebut terdapat korelasi antara
ekonomi dan ilmu yang mempelajarinya, karena tidak dipungkiri kehidupan manusia
sehari-hari berkutat seputar 3 hal tersebut, produksi, distribusi, dan
konsumsi. Sebagai ilmu sosial, ekonomi memilki persamaan dengan ilmu sosial
lain yaitu melibatkan manusia dalam artian perilaku dan interaksi sesamanya.
Namun dalam ekonomi terdapat persaingan antar individu hingga setiap individu
harus melakukan spekulasi dalam praktek ilmu ekonomi.
Berdasar pengertian ilmu ekonomi menurut N. Gregory Mankind melalui bukunya Principles of Economic, ilmu ekonomi
merupakan studi mengenai bagaimana masyarakat mengelola sumber-sumber yang
terbatas1. Dan berdasar pengertian yang saya dapat selama ini
mengenai ilmu ekonomi dapat disimpulkan bahwa ilmu ekonomi merupakan suatu
cabang ilmu sosial yang mempelajari mengenai arus produksi, konsumsi, dan
produksi serta cara masyarakat dalam pemenuhan kebutuhannya dimana
sumber-sumber yang ada terbatas. Terdapat kata sumber-sumber yang terbatas atau
biasa disebut dengan kata kelangkaan atau scarcity, maksudnya adalah suatu
kondisi keterbatasan akan sumber-sumber produksi hingga konsumsi sehingga
masyarakat harus struggle demi
memenuhi kebutuhannya dan berimplikasi pada memutuskan pilihan yang dianggap
tepat untuk mengatasi problem ekonomi tersebut. Memutuskan pilihan memang harus
dilakukan oleh semua pelaku ekonomi dalam memenuhi kebutuhannya, maka dari itu
muncul pula istilah opportunity cost
berarti dalam menentukan suatu pilihan seseorang harus mengorbankan pilihan
lain yang dapat dianggap sebagai sebuah dilema.
Dalam ilmu ekonomi terdapat 3 pertanyaan utama yang
mendasari pembelajaran yaitu, apa barang dan jasa yang akan diproduksi?
Pertanyaan yang berhubungan dengan kondisi masyarakat saat itu juga. Barang dan
jasa yang diproduksi harus sesuai dengan keinginan konsumen, bisa juga
dipengaruhi tren pasar. Barang produksi harus tepat mengenai sasaran pasar,
karena tidak mungkin produsen akan memproduksi barang yang tidak diminati pasar
dan akan menimbulkan kerugian padanya. Pertanyaan kedua ialah bagaimana barang
dan jasa diproduksi? Penjelasan mengenai hal ini berhubungan dengan sarana
produksi dan juga actor yang berperan sebagai produsen. Terdapat berbagai cara
dalam produksi, namun tujuan akhirnya adalah memenuhi kebutuhan konsumsi
masyarakat. Pertanyaan ketiga adalah untuk siapa barang dan jasa diproduksi?
Pertanyaan ini merupakan suatu alasan produksi, produsen akan melihat untuk
siapa barang dan jasa diproduksi. Terdapat bermacam konsumen dengan bermacam
kebutuhan, sehingga produsenpun harus jeli melihat peluang kebutuhan konsumen.
Hasil produksi akan didistribusikan dan nantinya diharapakan akan sampai pada
orang-orang yang membutuhkannya .
Ruang lingkup dalam mempelajari ilmu ekonomi adalah household atau rumah tangga, secara eksplisit
dapat digambarkan dalam suatu tugas rumah tangga dan pembagiannya. Siapa yang
harus melakukan ini dan siapa yang harus melakukan itu. Siapa yang boleh
mendapat ini dan siapa yang tidak boleh mendapat itu. Pembagian itu harus
disesuaikan kemampuan dan hak. Lingkup kedua ialah bussiness atau orang bisnis. Dalam lingkup bisnis diwarnai dengan
perang inovasi dan kreatifitas, actor yang dapat mempertahankan eksistensinya
akan bertahan sedangkan yang pasif harus keluar dari pasar. Dari pengertian
awal buah pemikiran orang awam yang saya tulis diatas, ekonomi merupakan
“makanannya” orang bisnis disebut demikian karena orientasi orang bisnis adalah
profit dalam hal ini uang. Hal ini disatu sisi benar namun ditilik dari sisi
lain tidak semata-mata ekonomi untuk kepentingan bisnis. Lingkup ketiga adalah goverment atau pemerintah. Lingkup ini
yang digambarkan paling berhubungan dengan politik karena di dalam kepentingan
ekonomi negara terkadang ditumpangi kepentingan ekonomi para elit politik. Namun
kita harus berpikir idealis bahwa yang dilakukan para elit politik-diartikan
disini pemerintah- merupakn hal yang bertujuan kemakmuran bangsa. Faktor yang
mendasari kegiatan ekonomi tersebut berhubungan satu dengan yang lain.
Kurangnya satu faktor saja dapat mengganggu kegiatan produksi barang dan jasa
yang mengakibatkan ketidakstabilan pasar.
Dilihat dari penjelasan diatas memang dibutuhkan
banyak ulasan mengenai ilmu ekonomi. Hal ini bertujuan agar gambaran mengenai
ilmu ekonomi tidak semata-mata dilihat dari sisi negatif yaitu berkutat dengan
uang. Penjelasan mengenai ilmu ekonomi berdasar pengertian yang selama ini
telah saya dapat berlanjut pada cabang-cabang dalam ilmu ekonomi. Terdapat 2
cabang besar dalam ilmu ekonomi, ialah makro ekonomi dan mikro ekonomi. Dimulai
dari mikro ekonomi, kata kunci yang
mengena dalam pemikiran saya mengenai mikro ekonomi ialah household dan public
sector. Dalam ekonomi mikro menekankann pada pembangunan usaha-usaha kecil dan
menengah umumnya meliputi industry rumahan. Pemerintah dalam hal ini berperan
sebagai guard, tanpa intervensi secara menyeluruh. Berbeda dengan makro ekonomi
yang menekankan pada performa ekonomi dan menempatkan pemerintah sebagai actor
utama dalam system ini. Makro ekonomi mengacu pada economic growth dan economic
stability. 2 hal itu merupakan kewenangan pemerintah. Masyarakat memang
dibutuhkan peranannya, namun campur tangan pemerintah adalah kunci dari makro
ekonomi karena peran pemerintah adalah decisionmaker.
Kebijakan-kebijakan ekonomi yang dibuat pemerintah
dalam rangka kesejahteraan masyarakat tidak jarang diselimuti dengan
muatan-muatan politis. Nation interest
suatu bangsa dapat pula didasarkan pada human
interest seorang petinggi. Bukan bermaksud untuk berpikiran negatif terhadap
kerja para petinggi Negara, Namun hal itulah yang dapat kita lihat sehari-hari
dalam pemberitaan di media. Dari jajak pendapat yang saya lakukan pada
orang-orang diluar penstudi politik maupun ekonomi mereka berpendapat hubungan
politik dan ekonomi adalah saat dimana partai- partai politik sibuk berkampanye
dengan memberi uang pada orang-orang. Sisi politis yang dimaksud adalah saat
partai- partai politik tersebut mempengaruhi massa agar mau menjadi pengikutnya
dan sisi ekonominya adalah saat partai- partai politik itu membayar para
partisipan dengan sejumlah uang. Contoh kasus tersebut memang benar dan nyata
keberadaannya namun bukan hubungan itu yang hendak saya ulas dalam menjawab
pertanyaan hubungan politik dan ekonomi.
Kebijakan-kebijakan
dalam makro ekonomi seperti kebijakan fiscal maupun moneter sangat mempengaruhi
urusan politik suatu Negara. Kebijakan fiscal misalnya, dalam menetuan tarif
pajak dan juga APBN Negara sangat dipengaruhi oleh peran politisi di suatu
Negara. Hal ini dikarenakan besarnya pajak maupun APBN dapat mempengaruhi
pembangunan infrastuktur Negara yang akhirnya akan mempengaruhi kerja para
politisi Negara. Contoh mengenai kebijakan moneter ialah saat money supply menjadi komoditas utama
perbincangan para petinggi Negara, terutama di Indonesia maraknya masalah
mengenai money supply yang melibatkan
politisi Negara dan dianggap telah menggangu jalannya sistem politik di
Indonesia.
Hubungan
ekonomi dan politik juga dapat digambarkan melalui relevansi antara kata
ekonomi-politik. Pengertian ekonomi-politik dilihat dari buku World Politic, political economy is a field
of study that focuses on the intersection of politic and economics in
international relations. Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan
terdapat hubungan antara ekonomi dan politik khususnya dalam hubungan di
tingkat internasional. Dan kinerja pemerintah menjadi fokus dalam fenomena ini.
Secara tidak langsung pandangan mengenai politik yang kotor dipengaruhi juga
karena permasalahan ekonomi. Para politisi dianggap mudah menerima suap dan
terdapat motif ekonomi tertentu dari pemutusan kebijakan-kebijakan yang
dilakukan. Kasus korupsi lebih cepat perkembangannya dari pada perkembangan
ekonomi dari suatu Negara. Maka tidak jarang kebijakan ekonomi yang dibuat
tidak terealisasi karena kurangnya apresiasi masyarakat akan kinerja
pemerintah. Ekonomi merupakan senjata utama dalam kampanye, contohnya dalam
suatu kampanye pilkada calon kepala daerah berlomba-lomba untuk mengungkapkan
wacana kedepannya mengenai prospek ekonomi daerah tersebut ditangannya. Hal ini
jelas sangat mempengaruhi masyarakat. Walaupun kedepannya tidak tahu apakah
wacana itu terealisasi.
Dalam
studi pengantar ilmu HI, telah saya pelajari berbagai pendekatan dalam melihat
suatu permasalahan. Salah satunya adalah pendekatan ekonomi/ economical
approach. Dari pengertian yang selama ini telah saya dapat, ekonomi sebagai
pendekatan ialah saat dimana ekonomi dapat mempengaruhi keadaan politik disuatu
Negara. Dunia saat ini diliputi dengan konflik kapitalisme dan sosialisme, dari
hal itulah ekonomi dianggap mempunyai andil besar dalam kondisi politik internasional.
Teori dependencia dapat digunakan
dalam menjelaskan pendekatan ekonomi ini. Negara dengan ekonomi dan politik
yang kuat dianggap lebih merdeka.
Sebagai penstudi politik terutama HI, dirasa sangat
perlu mempelajari ilmu ekonomi. Walau tidak sedetail di fakultas ekonomi, namun
pengertian mengenai ilmu ekonomi harus tertanam dalam pemikiran. Hal ini
dikarenakan kondisi dunia yang menuntut masyarakat untuk lebih waspada terhadap
perubahan-perubahan ekonomi yang terjadi saat ini, seperti resesi global. Ekonomi
juga merupakan salah satu sarana hard power dalam penyelesaian suatu sengketa,
namun terkadang sanksi yang ditimbulkan melalui ekonomi kurang mengikat.
Interdependensi politik yang disebabkan ekonomi juga sempat melanda Indonesia.
Di masa orde baru Indonesia mendapat bantuan hutang dari Amerika Serikat dan
Negara barat lainnya, implikasi dari pemberian bantuan tersebut ialah
ketergantungan politik Indonesia akan Negara pemberi bantuan.
Sebagai
contoh kasus ekonomi yang saat ini marak dibicarakan oleh media adalah kasus
dana talangan/ bailout bank Century.
Hal ini bermula dari kegagalan Century dalam melakukan kliring dan pada
akhirnya kebangkrutan melanda Century. Bank Century dinyatakan sebagai bank
gagal. Khawatir kegagalan bank tersebut akan melanda bank lain, maka pemerintah
memutuskan untuk memberi dana talangan/bailout.
Namun yang terjadi adalah sengketa mengenai pro-kontra mengenai kebijakan
tersebut yang melibatkan para petinggi Negara-yang dimaksud adalah wapres
budiono. Banyak pihak berpendapat terdapat muatan –muatan politis didalam
pengusutan kasus tersebut. Masalah ini merembet hingga menguaknya masalah lain
yaitu, kebijakan MK akan penangguhan presiden/wapres. Sehingga secara tidak
langsung masalah perekonomian mempengaruhi segala kebijakan yang dibuat dalam
pemerintahan dalam hal ini masalah politik. Dalam skala internasional
permasalahan ekonomi yang mempengaruhi politik misalnya ialah Subprime Mortgage yang melanda AS pada
tahun 2006-2009. Hal ini sangat jelas berimbas pada sistem potilik di dunia,
juga merupakan salah satu faktor terbentuknya asosiasi G-20 yang merupakan
perkumpulan para menteri keuangan dan gubernur bank sentral dalam berdiskusi
mengenai masalah ekonomi global saat ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar