Jumat, 29 Juni 2012

Inilah BEKERJA

Siang ini, seharusnya jadwal hidup saya adalah menyelesaikan tugas UAS take home (yang kemaren waktu anak-anak udah sampe kelas tapi ternyata dosen belum nyerahin soal ke panitia ujian…GEMANAA SEEH).


Seharusnya lagi, jadwal ini saya tepati dan laksanakan dengan tertib mengingat jam terbang (maksudnya jam terbang otak) saya sangat padat. Tapi ya karena tangan gatel ingin posting something ya, no choice,,I’ve to do.


Oya, tadi pagi saya ngantor lagi. Jadi gini, saya adalah seorang supervisor gerai, yah kalau bahasa lebih dewa nya lagi sih Store Manager. Tapi karena sebelum on duty saya harus melewati serangkaian training in house di kantor pusat Dagadu so, saya harus pergi ke kantor itu hampir setiap hari untuk beberapa hari ini. Yuup, I’m so fit with this kind of duty. Semoga saja di lapangannya besok kerja saya bisa lebih fun dari sekedar discuss dan merencanakan hal detail kegeraian dan kematangan frontliner gerai -yang saya pimpin- dengan Marketing Officer saya, Kakak Rini yang kemayu abis. Tapi saya akui kinerja dia sangat oke melalui program promo dobrakan Omus yang dia rancang. Saluuttt


Saya sudah pernah magang supervisor sebelumnya jadi sudah sebagian besar saya tau soal Teknis produksi, SiPandu dan Pos Gerai, pengkasiran. Jadi training dengan materi itu semua saya babat habis dengan cepat (karena keburu bosen). Sesi training bersama Pak Fafa adalah sesi yang paling yahuddd. Pak Babe Fafa ini adalah MarkeThink di Dagadu. He said a lot about non-material things.. I mean, beliau banyak mengeksplor soal softskill yang harus saya tancepkan pada diri saya besok.


Marketing is different with Selling.


Itu hal utama yang harus digarisbawahi. Dan saya mulai membuat rangkuman menurut pemikiran saya sendiri.
Marketing is about to build a curiosity, then Sales is making sure that the product sold.
Dalam hal ini, saya berada pada koridor sales, tapi tidak menutup kemungkinan kalau saya juga harus in charge di marketing. Pelajaran soal marketing sangat banyak eniwe saya tidak bisa menulis disini semua karena saya tetap ingin tugas take home saya selesai..xixiixi.


Share pengalaman aja kalik yah.. Selama saya melewati serangkaian kerja. Yah meski belum resmi punya meja kerja sendiri -karena pak tukang nya masih ngerjain itu gerai- tapi saya sudah banyak dilibatkan kedalam pembicaraan mengenai teknis gerai meliputi seragam frontliner, training frontliner hingga masalah urgent seperti sistem informasi dan account Sipandu, teknis komisi untuk rombongan, hingga decision untuk penggunaan mesin EDC. Huaarh, banyak sekali pelajaran yang saya dapat dari hasil berkomunikasi dengan “mereka” atasan saya. Mereka dewasa, kreatif, solutif, dan yah mereka senior.


Kalo boleh dirangkum hasil pengamatan saya selama melakukan interaksi dengan BOSS, yang paling utama temukan hal terpenting soal 
“What does your boss want ?”


Setelah itu pertanyaan kamu ketemu jawabannya, let’s go to the next step. 
“Manage your boss’ expectation”. 


Hal ini sangat softskill kalo saya bilang. Keberhasilan kamu untuk me-manage ekspektasi mereka bergantung pada kemampuan kamu dalam memahami tujuan dari your jobdesc list. Kamu tau jobdesc dan melakukannya dengan baik, itu tidak cukup tapi mengertilah mengapa kamu diberi tanggungjawab itu. Dengan mengerti, maka kamu bisa me-manage keinginan atasan kamu dengan baik. Tanpa mereka menginstruksi kamu untuk meng-absorb complain komsumen, kamu sudah berinisiatif untuk itu karena memang kamu mengerti tujuan dari diperkerjakan kamu adalah untuk menganalisa hal itu juga (misal sih).
Mengahadapi bawahan..


Iyak, saya tidak hanya punya “atasan” tapi saya juga harus mengorganisir “bawahan”. Cukup khawatir bagaimana saya bisa membawahi mereka dengan baik? okay, belajar dari pengalaman kerja sebelumnya..
“Jangan khawatir untuk tidak disenangi orang asalkan saya melangkah pada rules yang benar”
Intinya hanya satu itu. Saya mencoba untuk mengembangkan prinsip kerja saya itu dengan threat:
1. Jangan lupa untuk memuji partner kerja. Pujian kecil atau dukungan dapat berupa tepukan hangat (apaapanih) di punggung mereka. Menghargai kinerja orang lain dapat melahirkan atmosphere kerja yang cooperative.
2. Jangan segan untuk menegur atau menyuruh (eem, saya lebih suka pakai kata meminta tolong). Ya kalik jadi pemimpin dan segan mau nyuruh bawahannya kacooo lah dunia. Berilah alasan atas teguran kamu dan biarkan mereka memberi alasan juga atas kesalahan mereka, dan berilah feedback atas apa yang kamu minta kerjakan dari dia serta beritahu tujuan kamu minta dia melakukan hal tersebut. Dengan meciptakan komunikasi dua arah meminimalkan timbulnya konflik akibat “suara” yang selalu terpendam.


Yup, finish..
Setidaknya itulah hal-hal yang harus saya jaga baik-baik selama saya kerja. Saya ingin melahirkan tim kecil yang solid dan bisa mendorong perusahaaan ini lebih melejit. Oke, saya akan melakukan itu..camkan!

Hey, keluarga kecil “Omus”, I come..and I’ll make it run faster and FASTER.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar